NU Cirebon
Cirebon – Dalam rangka memperingati Hari Santri 2025, LPBI NU, LAZISNU, dan LKNU Kabupaten Cirebon menggelar Program NU Hijau sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan hidup.
Program ini meliputi cek kesehatan gratis untuk para santri, edukasi pengolahan sampah, serta penanaman 100 bibit pohon produktif di Pondok Pesantren Sirojusudai Gedongan dan Pondok Pesantren Nur Arwani Buntet, Cirebon, Jawa Barat, pada Kamis (20/11/2025).
Ketua LPBI NU Kabupaten Cirebon, Dr. Hj. Siti Qori’ah, M.Pd., menyampaikan bahwa pesantren memiliki posisi strategis dalam mewujudkan kemandirian pengelolaan sampah sehingga tidak harus bergantung sepenuhnya kepada Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“TPA seluas apa pun akan tetap overload jika sistemnya masih bertumpu pada pola kumpul–angkut–buang. Karena itu, pengolahan sampah, terutama sampah organik yang dapat dijadikan kompos, sebaiknya dilakukan langsung dari lingkungan pesantren,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua LKNU Kabupaten Cirebon dr. Gunawan, yang memimpin kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis, menegaskan bahwa kondisi fisik santri yang sehat merupakan penunjang utama keberhasilan Program NU Hijau.
“Santri adalah pilar utama dalam mewujudkan NU Hijau, karena itu kesehatan mereka harus menjadi prioritas,” ungkapnya.
Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan penanaman bibit pohon produktif sebagai upaya menciptakan lingkungan pesantren yang lebih sejuk dan lestari.
Direktur LAZISNU Kabupaten Cirebon, Umar Rojana menyebutkan bahwa penanaman pohon merupakan bagian dari pilar NU Care.
“Penanaman pohon bertujuan menjadikan pesantren semakin ramah lingkungan sebagai bagian dari pilar NU Care,” ujarnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cirebon, KH. Aziz Hakim Syaerozie, yang mengapresiasi antusiasme para santri dan mengajak mereka terus menumbuhkan semangat belajar.
“Program NU Hijau menjadi momentum santri sehat dan pesantren yang adem serta asri, sehingga semakin menumbuhkan semangat belajar,” tuturnya.






