NU Cirebon
Cirebon: Lembaga Ta’lif Wan Nasyr (LTN) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon baru saja menggelar acara Tadris Grafis: Tadarus Medsos dan Desain Grafis pada Ahad, 24 Maret 2024.
Acara yang berlangsung di Pondok Pesantren Al-Anwar Panguragan Lor, Kabupaten Cirebon itu diikuti puluhan santri dan pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Panguragan.
Ketua LTN PCNU Kabupaten Cirebon, Sofhal Adnan mengatakan bahwa acara tersebut memang bagian dari program prioritas di tahun 2024.
“Di tahun 2024 ini kami memang mengusung misi menjalankan program prioritas berupa pelatihan publikasi di tingkat MWC dan juga di beberapa pesantren,” ujar dia.
Ia menjelaskan, materi manajemen media sosial (medsos) dan desain grafis menggunakan canva merupakan dua alat yang bisa dimanfaatkan dalam syiar ke-NU-an dan juga ke-Pesantren-an.
“Jika para santri maupun pengurus MWC bisa menguasai dua tools ini dengan baik, maka tentu akan mempermudah syiar mereka,” jelas Sofhal.
Tidak hanya desain grafis dan manajemen medsos saja, ke depan, pihaknya juga akan mengadakan pelatihan videografi dan juga jurnalistik.
“Iya, jadi ini menyesuaikan kebutuhan MWC, mereka mau pelatihan apa, maka kita akan memfasilitasi,” katanya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa ke depan pelatihan serupa akan lebih memanfaatkan fasilitas Balai Latihan Kerja (BLK) milik PCNU Kabupaten Cirebon.
“BLK ini masih dalam progres, nah acara bersama MWC NU Panguragan ini merupakan langkah awal saja untuk memantapkan komitmen kami dalam menjalankan program prioritas di tahun 2024,” tegasnya.
Manfaat medsos
Pemateri manajemen medsos, Khumaedi NZ menjelaskan, materi yang disampaikan kepada para peserta pelatihan yakni seputar tips memajukan akun Instagram.
“Jika akun Instagram, terlebih milik pesantren atau lembaga ini bagus, maka akan banyak masyarakat yang tertarik,” ucap dia.
Baca Juga: Arti dan Hikmah ‘War Takjil’
Menurutnya, hal itu akan sangat bermanfaat bagi pesantren dalam mempublikasikan kegiatan maupun eksistensinya di dunia maya.
“Ilmu ini juga akan bermanfaat di tubuh NU sendiri, karena akan lebih mudah dalam mengemban misi syiar ke-NU-an melalui Instagram,” katanya.
Ia berharap, setelah acara ini para santri lebih semangat dan giat lagi dalam mensyiarkan pondoknya maupun ajaran Aswaja di medsos.
Hal senada juga diungkapkan pemateri desain grafis canva, Ahmad Fauzhie. Ia mengatakan bahwa santri perlu mengetahui bagaimana menciptakan desain yang menarik beserta pemanfaatannya.
“Sehingga para santri nantinya bisa menyajikan informasi lebih menarik di medsos, seperti informasi hari libur, penerimaan santri baru, dan lain sebagainya,” kata dia.
Maka dari itu, Fauzhie menyampaikan bagaimana cara menggunakan aplikasi canva secara sederhana dan bisa membuat desain dengan menarik.
Lawan minhum
Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Panguragan Lor, KH Mustahdi Amin bersyukur lembaganya dihadiri tim dari LTN PCNU Kabupaten Cirebon untuk memberikan pelatihan medsos dan desain grafis.
Sebab menurutnya, akan sangat bahaya jika para santri ini terpapar konten-konten dari kaum Wahabi.
“Kalau sudah terpapar, maka akan panas lahir batin, ini membahayakan,” tegas Kiai Mustahdi.
Ia mengaku, apa yang dilakukan LTN PCNU Kabupaten Cirebon ini merupakan langkah yang baik. Hal itu tentu untuk membendung konten-konten yang bersebrangan dengan NU.
“Sekarang ini zamannya perang medsos, kalau tidak orang NU yang menguasai, maka akan repot nantinya,” tuturnya.
“Mengapa minhum ini bertahan? Yaa karena jualan medsosnya bagus,” imbuhnya.
Kiai Mustahdi menilai, medsos yang dikelola PCNU Kabupaten Cirebon ini sudah berkembang dengan baik. Progres tersebut menunjukkan bahwa NU tidak kalah dengan kubu sebelah dalam memproduksi konten.
“Saya berharap, para santri bisa mengamalkan ilmu medsos ini ke masyarakat,” tandasnya.[]