ALLAH Swt menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad Saw untuk dijadikan referensi dalam mengarungi kehidupan. Sebab, di dalamnya berisi pedoman bagi umat manusia untuk menggapai kebahagian dan keselamatan dunia akhirat.
Oleh karenanya, peringatan Nuzulul Qur’an di Bulan Ramadan senantiasa diperingati oleh umat Islam di seluruh dunia. Hal itu merupakan bentuk penghormatan atas peristiwa besar yang harus disyukuri umat manusia.
Ada beberapa tahap proses turunnya Al-Qur’an atau Nuzul Qur’an. Berikut rinciannya:
1. Lauhul mahfuz
Al-Qur’an oleh Allah Swt diturunkan ke lauhul mahfuz sebagaimana tertuang dalam QS. Al-Buruj: 21-22. Allah Swt berfirman:
بَلْ هُوَ قُرْاٰنٌ مَّجِيْدٌۙ فِيْ لَوْحٍ مَّحْفُوْظٍ
“Bahkan, (yang didustakan itu) Al-Qur’an yang mulia, yang (tersimpan) dalam (tempat) yang terjaga (Lauhulmahfuz).”
Baca Juga: Hukum Menggunakan Obat Tetes Mata saat Berpuasa
Imam Jalaludin As-Suyuthi dalam Lubabun Nuzul dan Asbabun Nuzul menjelaskan, ketika al-Qur’an di lauhul mahfuz ini tidak ada yang tahu persis bagaimana wujudnya. Sebab tidak adanya dalil yang menjelaskan secara pasti bagaimana wujud lauhul mahfuz.
“Di samping itu, lauhul mahfuz merupakan alam yang di luar jangkauan manusia,” jelas Imam Jalaluddin As-Suyuthi.
2. Baitul izzah
Pada tahap ini Al-Qur’an diturunkan dari lauhul mahfuz ke baitul izzah. Menurut pendapat yang paling shahih, baitul izzah ini ada di langit yang paling bawah atau langit dunia. Hal ini didasarkan berdasarkan pada firman Allah QS. Al-Qadar: 1. Allah Swt berfirman:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatulqadar.”
Ayat tersebut menggunakan kata أنزل yang berarti menurunkan dan diturunkan secara keseluruhan. Mengutip pendapat Syekh Muhammad Ali As-Shabuni dalam At-Tibyan fi Ulumil Qur’an, Al-Qur’an yang diturunkan pada malam lailatul qadar dari lauhul mahfuz ke baitul izzah itu secara keseluruhan.
3. Nabi Muhammad Saw
Pada tahap ini Al-Qur’an diturunkan langsung kepada Nabi Muhammad Saw melalui perantara Malaikat Jibril As atau juga sering disebutkan dengan nama ruhul amin. Hal itu sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Isra: 106. Allah Swt berfirman:
وَقُرْاٰنًا فَرَقْنٰهُ لِتَقْرَاَهٗ عَلَى النَّاسِ عَلٰى مُكْثٍ وَّنَزَّلْنٰهُ تَنْزِيْلًا
“Al-Qur’an Kami turunkan berangsur-angsur agar engkau (Nabi Muhammad) membacakannya kepada manusia secara perlahan-lahan dan Kami benar-benar menurunkannya secara bertahap.”
Dalam Surat Al-Isra, Allah Swt menjelaskan turunnya Al-Qur’an dengan redaksi نزل تنزيلا yang merupakan masdar dari kata yang berarti menurunkan secara berangsur-angsur.
Turunnya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad Saw ini terjadi selama 23 tahun atau tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari. Hal itu terjadi di Makkah selama 12 tahun 5 bulan 13 hari. Sedangkan di Madinah turun dengan masa 9 tahun 9 bulan 9 hari.[] (Iin Sholihin)