CIREBON – Berita duka cita datang dari Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon. Pengasuh Ponpes Dar Alquran (Daqu), KH Abdul Jamil Nawawi, wafat, Selasa (22/5) dini hari.
Setelah berita wafatnya kiai sepuh itu disiarkan lewat media sosial, langsung banyak berbela sungkawa. Almarhum yang akhir hayatnya bersemangat menjaga Alquran itu disemayamkan tadi siang di TPU Tegalgubug, Arjawinangun.
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Allahummagfirlahu warhamhu waafihi wa’fuanhu. Wajalul jannati ma’wahu,” tulis KH Husain Muhammad, pengasuh Pondok Pesantren Dar Al Tauhid Arjawinangun, sesaat setelah kabar wafatnya Kiai Jamil disiarkan lewat media sosial.
Seperti yang dilansir radarcirebon.com, Kiai penghafal Alquran itu wafat di usianya yang ke-94. Almarhum meninggalkan tujuh dari sembilan anak yang semuanya penghafal dan pengasuh pendidikan Alquran.
Berdasarkan penuturan cucunya, Ustad Rifqil Asyik, almarhum merupakan sosok yang tekun menjaga Alquran. Bahkan sebelum wafat, almarhum meminta keliling ke sejumlah pesantren di Jawa, bersilaturahim dengan kiai-kiai ahli Alquran.
“Tiga bulan yang lalu Bapak keliling ke Jawa Tengah empat hari. Terus sebulan yang lalu ke Jawa Timur lima hari. Pulang dari keliling Jawa, Bapak kelelahan. Karena almarhum sudah sepuh,” tutur Kang Rifkil.
Setelah keliling Jawa, aktivitas almarhum berkurang. Namun, masih tetap mengasuh santri mengaji, bakda Subuh dan Duhur. Karena kecintaannya terhadap Alquran, almarhum menjelang wafat masih berkililing ke jamiyah tadarus sewilayah III Cirebon.
Sehari menjelang wafat, Kiai Jamil sempat dirawat di RSU Mita Plumbon. Belum genap sehari, sekitar pukul 02.00 WIB, kiai yang hobi pencak silat dan genjring itu menghembuskan napas terakhir.
“Almarhum ini kalau masalah berkaitan dengan Alquran tetap digenjot. Saking semangatnya,” kata Rifqil.
Untuk diketahui, Kiai Jamil belajar kepada sejumlah kiai masyhur seperti Kiai Sanusi Babakan, Kiai Ma’mun Banten, Kiai Mahfudz Lebaksiu, Kiai Mu’min Plered, Mbah Munawir Krapyak. Sebagai ahli Alquran, almarhum juga memiliki karya kitab Miftahullisan; kitab Tajwid berbahasa Jawa. (hsn)