NU Online Cirebon,
Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Kabupaten Cirebon menggelar pertemuan dengan stakeholder terkait peluncuran program penanggulangan Tuberculosis (TBC) atau Tubercle bacillus (TB). Acara dilangsungkan di Auditorium NU Center, Jl. Dewi Sartika, Sumber-Kabupaten Cirebon, Senin (30/7).
Koordinator Sub-Sub Recipient (SSR) LKNU Kabupaten Cirebon, Wahyono, mengatakan, pertemuan para stakeholder bertujuan menggalang komitmen bersama dalam menemukan, mengendalikan dan menuntaskan TBC. Hal itu berdasarkan program eliminasi TBC di Indonesia tahun 2035.
Wahyono menjelaskan, program penanggulangan TBC ini merupakan hasil kerjasama LKNU Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang merupakan Sub-Sub Recipient (SR) khusus Kementerian Kesehatan yang didukung Global Fund. Program penanggulangan TB berbasis masyarakat ini akan berlangsung selama tiga tahun.
“Fokus utama SSR TB LKNU adalah mendukung penemuan kasus TB, pendampingan pasien TB, dan advokasi untuk penyiapan dukungan program penanggulangan di 10 provinsi dan 61 kabupaten kota di Indonesia. Salah satunya di Kabupaten Cirebon,” jelasnya.
Dikatakan Wahyono, Kasus TBC di Kabupaten Cirebon masih tinggi. Tidak tanggung-tanggung, penyakit yang mudah menular ini, penderitanya di angka 3.200-3.900 orang tiap tahun. Maka dari itu, pihaknya akan focus pada eleminasi TBC dengan menggandeng stakeholder dari berbagai pihak dan instansi terkait.
Hadir dalam acara pertemuan stakeholder KH Wawan Arwani, Rois Syuriyah PCNU Kabupaten Cirebon; KH Aziz Hakim Syaerozie, Ketua Tanfidziyah beserta jajarannya; perwakilan Dinas Kesehatan, Kepala Lapas Ciwaringin, 7 Puskesmas di Cirebon, LKNU Kabupaten Cirebon, dan LKNU Region Jabar I.