NU Cirebon Online,
Lembaga Kesehatan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LK-PCNU) Kabupaten Cirebon menggelar soft launching Klinik Pratama NU yang berada di lingkungan NU Centre Jalan Dewi Sartika, Sumber. Soft launching menandai dimulainya aktivitas di Klinik Pratama NU.
Soft launch ditandai dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh Rois Syuriah PCNU Kabupaten Cirebon KH Wawan Arwani Amin diserahkan kepada Ketua LK PCNU H Iib Mukhibullah, Ketua Tafidziyah PCNU Kabupaten Cirebon KH Aziz Hakim Syaerozi kepada dr Kholilatul Izzah, dan Pembina LK PCNU dr H Ahmad Qoyyim MARS kepada marketing leader Klinik Pratama NU.
Dalam kesempatan tersebut Ketua LK PCNU Kabupaten Cirebon H Iib Mukhibullah mengatakan, Klinik Pratam NU secara operasional sudah beroperasi sejak seminggu lalu. Alat-alat kesehatan untuk pelayanan dasar sudah ada, plus obat-obatan.
Untuk awal beroperasi dokter yang akan melayani pasien Klinik Pratama NU ada dr Kholilatul Izzah yang praktik tiap hari di luar hari libur dan mulai pukul 16.30-19.30. Ke depan telah menyatakan kesiapan dr Ahmad Qoyyim untuk buka prakti di Klinik NU pagi hari mulai pukul 06.30.
“Mudah-mudahan bisa bersaing dengan klinik yang lain dan diharapkan menjadi cikal bakal Rumah Sakit (RS) NU,” ujarnya.
Pembina LK PCNU dr H Ahmad Qoyyim MARS mengaku bersyukur, setelah semua prosedur perizinan ditempuh dan memakan waktu, akhirnya Klinik Pratama NU sudah bisa melayani pasien. Termasuk pengelolaan limbah, Klinik Nu tersebut sudah tresmi bekerjasama denga perusahaan pengelolaan atau pihak ketiga.
“Alat-alat sudah cukup untuk awalan. Nanti akan terus ditingkatkan. Kami juga mendorong warga NU untuk berobat dan mendapatkan pelayanan dari klinik ini, terutama untuk memenuhi persyaratan MoU dengan BPJS yang memberikan waktu 3 bulan berjalan sebagai pertimbangan untuk kerjasama pelayanan faskes,” papar mantan kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon ini.
Ketua Tafidziyah PCNU Kabupaten Cirebon KH Aziz Hakim Syaerozi mengajak para pengurus NU dan warga Nahdliyin untuk bahu membahu untuk ikut mengembangkan klinik, sehingga ke depan makin baik pelayanannya dan terus maju. Klinik tersebut milik NU atau organisasi, tidak ada sedikit pun milik pengelolanya, meski turut serta dalam mewujudkannya, karena itu baginya fardhu ‘ain bagi yang mengaku sebagai warga NU untuk bersama-sama membangun dan memajukan klinik.
Meskipun proses awal menempuh proses perizinan klinik, mewujudkan tempat dan pengadaan alat-alat cukup menguras waktu, namun menurut Kang Aziz justru itu tahapan yang paling mudah. Pasalnya, yang lebih berat lagi adalah bagaimana membaca tantangan ke depan.
“Proses perizinan yang panjang justru lebih mudah dari proses berikutnya yang justru akan lebih berat. Terima kasih kepada yang ikut terlibat, pembina dan pengurus LKNU, semoga klinik ini sukses dan maju,” ujar Kang Aziz.
Sementara itu, Rois Syuriah PCNU Kabupaten Cirebon KH Wawan Arwani Amin menekankan pentingnya kerja keras dan mengawal proses berikutnya, mengembangkan Klinik Pratama NU agar berjalan sesuai dengan rencana dan bisa berkembang lebih maju. Sehingga, keberadaan klinik ini bisa ditindaklanjuti dengan pendirian Rumah Sakit NU.
Dikatakan, Klinik Pratama NU hanyalah jalan awal untuk tujuan itu. “Kami ingin sebarkan virus agar warga NU siap untuk bersama-sama membesarkan klinik ini sehingga bisa mewujudkan Rumah Sakit Nahdlatul Ulama,” pungkasnya.
Pantauan Cirebonplus.com, soft launching Klinik Pratama NU dihadiri oleh para pengurus PCNU, pimpinan Majelis Wakil Cabang (MWC), dan stakeholders. (Khoyas)