NU Cirebon Online,
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nomor 3953/C.I.034/04/2020 tentang imbauan aktivitas ibadah terkait salat Jumat, tarawih dan Idul Fitri. Banyak pihak yang salah memahami imbauan ini, sehingga Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon merasa perlu untuk memberikan penjelasan dan melengkapi argumentasi agar dapat dipahami oleh masyarakat.
Hal itu disampaikan Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim Syaerozi, Senin (13/4/2020). Menurutnya, merespons hal itu PCNU mengeluarkan delapan poin maklumat untuk disampaikan kepada publik.
“Pertama maklumat ini ingin memberikan penjelasan agar masyarakat, terutama warga Nahdlatul Ulama (NU) tidak bingung merespons edaran PBNU, membantu pemerintah dan masyarakat agar bisa bersama-sama memutus mata rantai penyebaran virus Corona. Juga memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang masalah penanganan virus Corona dari sudut pandang keagamaan,” paparnya.
Sementara itu, beber dia, delapan isi maklumat yang disampaikan PCNU Kabupaten Cirebon antara lain, pertama warga NU tidak boleh menolak janazah pasien Covid-19 dengan tetap mengindahkan penanganan sesuai dengan protokol medis. PCNU Kabupaten Cirebon menegaskan bahwa Surat Edaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nomor 3953/C.I.034/04/2020 tujuannya adalah agar senantiasa khusyuk di rumah masing-masing sebagai bentuk ikhtiar protektif terhadap warga NU atas musibah Covid-19 yang tidak perlu diperdebatkan, mengingat PBNU memberikan arahan berupa payung hukum dalam bentuk umum (ijmal).
Ketiga, sambung Kang Aziz, warga NU senantiasa patuh pada seruan organisasi dan memaklumi perbedaan di masyarakat dengan tetap menjunjung tinggi sikap khusnuzon dan ukhuwwah. “Warga NU senantiasa meningkatkan dan mengisi amalan ibadah secara optimal di rumah masing-masing apabila kondisinya diyakini masih dalam keadaan bahaya menurut otoritas kesehatan jika melaksanakannya dalam keramaian atau kerumunan jamaah,” sambung dia menyampaikan poin keempat isi maklumat.
Menurutnya, untuk poin kelima warga NU tetap selektif dan tidak termakan berita hoax serta informasi yang sumbernya tidak jelas. Warga NU juga ditekankan agar tidak men-share informasi-informasi yang menciptakan situasi dan kondisi menjadi panik.
Poin keenam, lajut dia, warga NU terus melakukan aktivitas yang bermanfaat bagi warga dalam menghadapi musibah Covid-19 dengan menjadi relawan-relawan kemanusiaan seraya memperhatikan keselamatan pribadinya. “Agar warga NU terus berikhtiar memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 seraya memperbanyak doa serta tawakal kepada Allah SWT,” kata dia terkait isi poin ketujuh.
Yang terakhir, tambah dia, warga NU mempercayakan kepada pemerintah dalam usaha mencegah penyebaran Covid-19 seraya berharap agar pemerintah bertindak tegas, terukur dan tuntas. Sehingga tidak menimbulkan keraguan apalagi ketidakpercayaan yang massif terhadap kesungguan upaya pemerintah. Pihaknya berharap kepada masyarakat, terutama warga Nahdliyin agar dapat memahami maklumat tersebut dan dapat disosialisasikan dengan segera kepada masyarakat.