NU Cirebon
Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Cirebon Masa Khidmat 2021-2022 Resmi dilantik.
Pelantikan yang berlangsung di Islamic Center At Taqa itu mengusung tema “Eskalasi Digitalisasi PMII Cirebon dalam Pembangunan Daerah”. Minggu, (17/10/2021)
Ketua Pelaksana, Aziz Nurramdani mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia pelaksana pelantikan pc pmii Cirebon dari pra acara sudah memberikan kontribusi positif dan produktifnya baik dari tenaga, pikiran atau pun waktu demi mensukseskan pelantikan ini.
“Semoga dengan semangat baru dan ikhtiar kita bersama dapat membawa angin segar bagi Cirebon atau khususnya PMII menuju perubahan progresif dan reformasi terutama di pergerakan digitalisasi”. katanya
Lebih lanjut, Aziz mengatakan, Pelantikan ini bertujuan untuk melagalisasi kepungurusan, menjalin silaturrahmi Kader PMII se-Cirebon, dan menyatukan gagasan serta pembahasan kinerja terhadap ruang gerak PMII.
Ketua PMII Cabang Cirebon, Alisa Riska Maulidiya menyampaikan, PMII merupakan sebuah organisasi besar yang menjadi wadah mahasiswa dalam berproses untuk membentuk karakter dan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas nya , mahasiswa dituntut untuk berpikir kritis namun juga solutif mampu menjawab tantangan zaman.
“Untuk dapat mewujudkan eskalasi digitalisasi PMII dalam Pembangunan Daerah dengan Visi PMII Kolaboratif, saya yakin dan percaya jika kita semua sahabat-sahabat dapat bersatu, bersinergi dan berkolaborasi dengan semangat kolektif yang sama, maka ini akan menjadi momentum bersama dalam membangun peradaban baru yang kita cita-citakan bersama PMII yang progresif mampu menjawab tantangan zaman diera digitalisasi ini untuk berkontribusi aktif dalam membangun Daerah,” ujarnya
Menurutnya, Eskalasi Digitalisasi dalam PMII adalah sebuah sebuah keniscayaan. Kemajuan zaman dan era digitalisasi yang begitu cepat saat ini membuat perubahan yang begitu terasa. Terutama dalam kerja-kerja kaderisasi di PMII tentu kita tidak bisa menggunakan cara-cara lama yang sudah tidak relevan.
“Ada sebuah pepatah mengatakan ‘jika kita ingin menghasilkan sesuatu hal yang berbeda maka harus menggunakan cara-cara yang berbeda pula’ . Artinya inovasi adalah kunci untuk dapat terus eksis di tengah tantangan zaman dan pasca pandemi ini,” imbuhnya
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar PMII, Muhammad Abdullah Syukri mengatakan, Cirebon merupakan salah satu Cabang tertua, pada Kongres Pertama terapat 13 cabang, salah satunya Cirebon.
“Saya berpesan kepada kader-kader PMII untuk dapat mengembangkan diri masing-masing sebagai aktivis yang secara iedologi kebangsaan selesai, ideologi keislaman Ahlussunnah Waljamaah An Nadliyah selesai, namun tidak lupa pula harus dilengkapi dengan Skill kemampuan dan ilmu pengetahuan yang spesifik dan mendalam,” ujar Abe sapaan akrabnya
Ia mengaku, hal ini berbeda pada era tahun 60 sampai 90 selalu mengikuti zaman pada saat itu. Misalnya, pada tahun 90 an itu tidak keren kalau tudak turun jalan, karena kebutuhan zaman saat itu adalah melawan orde baru. “Hari ini bukan berarti turun jalan tidak baik, dalam hal tertentu masih relevan tetapi kemudian ruang dinamika PMII tidak melulu di situ, namun Skill dan pengetahuan yang harus lebih mumpuni,” katanya
Ia juga berpesan, silahkan sahabat-sahabat menjadi ketua Rayon, Komisariat, Cabang, PKC, namun juga harus menjadi sorang ahli di kesehatan, hukum, pangan, pertanian, teknomogi, digital dan lain sebagainya.
“Ruang dinamika semakin luas, persaingan semakin terbuka, jadi hari ini kemudian kira-kira PMII dengan jaringan yang besar akan menjadi percuma jika kita kemudian tidak bisa mengembangkan diri dalam keilmuan tertentu,” tukasnya
Dalam kesempatan yang sama, hadir juga Bupati Cirebon Imron Rosyadi. Dalam sambutannya itu Imron mengaku bahwa kesuksesan dirinya merupakan berkah dirinya yang dulu merupakan seorang aktivis.
“Saya berfikir menjadi pejabat itu karena keaktifan saya. Mungkin secara keilmuan saya tidak seberapa, namun semua karena saya aktifis maka menjadi barokah,” kata Imron
Dalam kesempatannya, ia berpesan PMII yang aktif di pendidikan harus dapat merubah pemikiran PMII kedepannya. “Sebab kalau saya ngomong PMII sekarang oleh diri saya sendiri mungkin sudah tidak tepat, karena saya ciptaan aktivis zaman dulu,” imbuhnya
Ia melanjutkan, bangsa Indonesia ini semakin terbuka, bahkan Kabupaten dengan Kabupaten lain dapat bersaingan untuk kemajuan masing-masing. “Dulu program itu dari atas, Bupati itu sama, sekarang dibebaskan,” kata Bupati Imron
Ia mengajak kepada kader PMII untuk dapat berdiskusi bagaimana kedepan dapat memajukan Cirebon lebih maju lagi. “Bagaimana PMII yang ada di mana-mana itu bermanfaat bagi Negara, terkhusus Cirebon, inilah yang saya inginkan,” katanya
Bupati Imron juga berpesan, kader PMII Ilmunya harus mumpuni. “jika tidak mumpuni maka ketika berkiprah di masyarakat tantangan-tangan yang sifatnya keagamaan nanti bikin repot juga,” ujarnya
Lebih jauh, PMII harus bisa mempadukan pemikiran-pemikiran pesantren dengan pemikiran umum untuk berkiprah luas kedepannya. Karena menurutnya kesempatan untuk berkiprah sangat terbuka dan tantangan pun sangat kompleks sekali.
“Orang sekadar pinter bukan aktivis, kebanyakan dalam pertarungan selalu kalah, karena aktivis punya banyak jaringan dan selalu diajarkan cara bermainnya bagaimana,” tukasnya