NU Cirebon
Cirebon- Pengurus Cabang (PC) Jamiyyatul Qurra’ wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) Kabupaten Cirebon dan Koordinator Program Satu Desa Satu Hafizh (Sadesha) Kabupaten Cirebon menggelar acara Tahfizh Award 2021.
Acara yang dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Barat KH. Uu Ruzhanul Ulum itu berlangsung di Hotel Apita Kota Cirebon. Minggu, (12/12/21)
Ainur Rofiq, selaku perwakilan dari PC JQHNU Kab. Cirebon mengatakan, acara ini merupakan salah satu upaya PC JQHNU Kab. Cirebon untuk memberikan apresiasi bagi penghafal al-Qur’an.
“Khususnya apresiasi ini diberikan kepada penerima beasiswa Sadesha dan santri binaan kategori pemberdayaan,” katanya
Menurut Kiai Rofiq, Hari ini sekitar 21 Hafizh Hafizhah binaan Sadesha terbaik di Kab. Cirebon menerima penghargaan.
“Saya berharap semiga semuanya bersama-sama mendoakan semoga santri binaan Sadesha di Cirebon mendapatkan ilmu manfaat, dijaga hafalannya, sehingga menjadi kader hafizh terbaik dan juga kader Sadesha terbaik di Cirebon khususnya Jabar,” imbuhnya
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Wilayah (PW) JQH NU Jabar, KH. Cecep Abdullah Syahid sangat mengapresiasi Tahfizh Award 2021.
“Acara ini tak lepas karena Kab. Cirebon dipenuhi dengan orang-orang kreatif, aspiratif, dan tentunya ini adalah pembuktian dari Kiai dan Santri yang tidak hanya di pesantren saja, tapi mempunyai berbagai gerakan signifikan,” ujarnya
Kegiatan ini, kata Kiai Cecep, merupakan kegiatan yang berawal dari inisiatif program unggulan Gubernur yg didampingi Kiai Uu Ruzhanul Ulum
“Sadesha sudah memiliki 6000 Hafizh Hfidzhah. Kiai yang terlibat pada program Sadesha baik kategori Pemberdayaan maupun Beasiswa tentunya ini merupakan langkah yang akan berkembang dari tahun ke tahun, dengan cara seperi ini Jabar akan terang benderang oleh cahaya Qur’an,” ujar Kiai Cecep
Menurutnya, kegiatan sperti ini tidak ada di daerah lain, hanya ada di Jabar dan tepatnya di Kab. Cirebon
Sementara itu, Wakil Gubernur Jabar KH. Uu Ruzhanul Ulum mengatakan dalam sambutannya bahwa sektor pendidikan masih prioritas di Jabar. Karena menurutnya pendidikan merupakan pilarnya bangsa dan negara.
“Negara bisa terhormat karena pendidikannya hebat. Begitupun sebailknya, jika pendidikannya di bawah kurang hebat, prestisnya pun turun, dan tidak dihargai negara luar,” tegasnya
Maka dari itu, lanjut Kiai Uu, Jabar harus memiliki SDM yang unggul, yang juara, hebat. Akan tetapi Pemprov Jabar bukan hanya mendorong warga hebat di pendidikan duniawi, tetapi Pemprov Jabar juga mendorong rakyat memiliki SDM hebat yang bersifat ukhrowi.
“Makanya Jabar mengusung tagline Jabar Juara Lahir Batin, atau Jabar Juara Dunia Akhirat,” sambungnya
Ia menegaskan, pemimpin yang mendorong pendidikan bersifat duniawi saja itu wajar dan biasa tidak aneh. Akan tetapi, kata dia, seorang pemimpin mendorong memberikan perhatian kepada rakyat disamping pendidikan duniawi dan akhirat itu baru pemimpin luar biasa dan hebat.
“Pak Ridwan Kamil membuktikan dengan Perda pesabtren yang baru ada di Jabar, karenanta pemerintah harus memberikan penyurluhan, pemberdayaaan dan pembiayaan Pesantren di Jabar,” ujarnya
Lebih lanjut, kata Kiai Uu, program lainnya, ada Englisg for Ulama, Satu Pesantren Satu Produk yang akan mendapatkan 750 juta apabila menang dab murni itu bantuan.
“Mana ada ulama disuruh dakwah di luar negeri, dibekali bahasa Inggris, hanya di Jabar yang paripurna di segala bidangnya,” tegasnya
Ia berharap kedepan ada sinergsitas antara ulama dan umara lewat program seperti ini.
“Ada beberapa tantangan yang sulit dihindari dan sulit diabaikan pada kehidupan yabg sesuai kondisi dan zaman. Tantangan itu diantaranya kelompok yang kerap mengadu domba supaya masyarakat Indonesia atau Jabar ini pecah yang mengatasnamakan Agama, Ormas, Suku atau kelompok,” katanya
Kemudian, lanjut Wagub Uu, lahirnya Radikalisme. Bukan hanya mengatasnamakan Agama, Radikalisme saat ini mengatasnamakan Suku, Ormas, atau Kelompok. Mereka menghalalkan cara demi tujuannya tercapai, melanggar Agama, Norma, sehingga Radikalisme tetap tumbuh di Jabar.
“Tantangan lainnya yakni Narkoba. Sekarang ancaman Narkoba tidak hanya di Kota Besar, tapi juga di pelosok Desa,” ucap Wagub Jabar
Selain itu, ancaman lainnya dari kemajuan dunia digital. Darinya banyak dampak negatif, tak jarang terjadi permusuhan yabg mengatasnamakan dirinya paling baik sehingga terjadi perpecahan.
“Saya berharap kelompok Hafizh Hafizhah ini bersama Pemprof untuk mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin,” imbuhnya
Menurutnya, kegiatan kali ini adalah salah satu solusi atau cara bersama keluarga besar Nahdliyin dalam rangka menuju Jabar Juara Lahir Batin. “Memang hanya diikuti 900 orang, tapi saya yakin akan ada efek domino kemanfaatan dan kemaslahatannya,” ujarnya
Selain itu juga kata Uu, kegiatan semacam inu akan mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan, mengamalkan isi kandungan al-Qur’an.
“Kegiatan Tahfizh Award ini akan membawa maslahat tidak hanya pribadi tapi juga bagi Cirebon dan Jabar,” tandasnya