NU Cirebon
CIREBON – Prinsip hidup seorang pemimpin yang menghargai perbedaan dalam berkeyakinan menjadi pelajaran penting yang diambil oleh Sanggar Soban Banjar Patoman.
Sanggar yang berlokasi di Desa Klayan Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon mengambil inspirasi kisah para leluhur Cirebon ketika menampilkan sendratari Babad Klayan di Pasar Seni Rakyat Kecamatan Gunung Jati PC Lesbumi, Sabtu (24/9/2022).
“Kami ingin mendedikasikan pertunjukan ini untuk para seniman dan penulis cerita babad Cirebon,” ujar Ketua Sanggar Soban Banjar Patoman Nur Kamal Sidik, Kamis (22/9/2022).
Melalui pertunjukan Babad Klayan, lanjut pria yang akrab dipanggil Cepe Hendrix ini, dirinya mengajak masyarakat untuk turut meneladani sikap-sikap baik atau akhlakul karimah yang dicontohkan para leluhur.
“Dalam kisah Babad Klayan, ada tokoh Syekh Nurjati, Ki Gemu, Senopati Danalaya yang diutus oleh Prabu Agung Penguasa Pajajaran untuk menghentikan penyebaran agama Islam di wilayah timur Pajajaran hingga kemudian terbentuklah padukuhan bernama Klayan,” jelas Cepe.
Menurut Cepe, dari cerita tersebut banyak menyimpan nilai-nilai kebaikan yang bisa ditiru.
“Ada pesan toleransi di sana. Kita sebagai sesama manusia harus saling menyayangi dan menghargai keyakinan masing-masing. Juga tidak boleh memaksakan kehendak,” sambungnya.
Paling tidak, kata Cepe, masyarakat diberikan suguhan pertunjukan berbasis sejarah yang sarat dengan kearifan.