NU Cirebon
Cirebon: Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Cirebon, Jawa Barat menyelenggarakan Pelatihan Paralegal yang berlangsung di Hotel Verse Jalan Tuparev Kecamatan Kedawung kabupaten Cirebon, Sabtu (12/10).
Pelatihan yang diikuti perwakilan Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Se-Cirebon menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya. Di antaranya adalah Dr (C) KH. Husain Muhammad, Sofyan Agung Maulana (Jaksa Kejaksaan Sumber), Ahmad Bintang Irianto (dosen dan aktivis 98), dan banyak lagi dari praktisi dan pengamat hukum.
Ketua PC GP Ansor Cirebon, H. Ahmad Ubaedillah mengatakan pelatihan paralegal yang diinisiasi LBH Ansor merupakan amanat dari rapat kerja cabang (rakercab) di Kabupaten Kuningan. Pada waktu itu, rakercab mengamanatkan semua bidang-bidang untuk melaksanakan program kerjanya.
Diceritakan, kegiatan paralegal ini animonya sangat luar biasa di wilayah 3 cirebon ini, bahkan ia ditelfon dari Bandung dan Sumedang menanyakan boleh tidak pesertanya dari luar Cirebon. Tetapi Ketua LBH Ansor mengatakan peserta paralegal lokus dan fokusnya adalak kader GP Ansor Kabupaten Cirebon.
“Alhamdulillah, kegiatan pelatihan paralegal ini berjalan dengan baik. Saya sangat senang,” tuturnya.
Kang Inu, sapaan akrabnya, mengingatkan kepada peserta pelatihan paralegal agar mulai berkhidmah secara inklusif. Pasalnya, ia teringat sambutan Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Tsaquf saat memberikan pengarahan kepada kader-kader NU.
Dikatakan, kader-kader NU didorong untuk berkhidmah secara inklusif, tidak hanya berperan untuk warga NU saja. Akan tetapi hari ini, masyarakat menunggu khidmah kader ansor secara terbuka.
Lewat pelatihan paralegal ini, sambung Kang Inu, paling tidak mampu mendeteksi dan mengurai masalah yang terjadi di masyarakat. Khidmah sahabat ini semakin bertambah berat, karena akan melukan pendampingan kepada masyarakat yang berkebutuhan khusus masalah hukum.
“Pelatihan paralegal ini untuk mempersiapkan kader kader GP Ansor Cirebon yang siap berkhidmah secara inklusif di masyarakat,”terangnya.
Mempersiapkan kader profesional
Ketua LBH GP Ansor Cirebon, Aji Halim Rahman menjelaskan, selain pendampingan perkara, tugas LBH Ansor adalah mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk melanjutkan khidmah di LBH Ansor ke depannya. Sehingga, penguatan SDM sekiranya mumpuni di bidang hukum merupakan suatu keharusan.
Dijelaskan, pelatihan paralegal ini merupakan bentuk usaha LBH Ansor dalam meningkatkan kapasitas kader. Oleh karenanya, peserta diutamakan bagi mereka yang latar belakang pendidikannya hukum, baik Islam atau umum. Mereka didorong masuk ke ranah-ranah profesional, terutama di LBH Ansor.
Lebih lanjut, dosen dan praktisi hukum ini menambahkan peserta paralegal tersebar di 40 kecamamatan. Sehingga, kader-kader ansor akan menjadi corong di wilayahnya masing-masing ketika ada permasalahan.
“Mereka bisa memberikan warna dan melakukan pendampingan nilai nilai sosial di lingkungannya,” paparnya.
Dengan adanya peserta paralegal ini, sambung Kang Aji, kesempatan berperan di masyarakat terkait persoalan hukum akan lebih besar. Sehingga, LBH Ansor atau PC Ansor itu nampak hadir di tengah-tengah masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan bantuan hukum, advokasi dan pendampingan hukum.
Menurutnya, persoalan hukum tidak mesti diselesaikan di pengadilan. Jika persoalan perdata bisa diselesaikan melalui mediasi. Sedangkan persoalan pidana dapat diselesaikan melalui RJ (Restorative Justice).
Ia berencana pasca pelatihan nanti, para peserta akan diikutsertakan di LBH Ansor. Ketika mereka menjumpai suatu persolan, bisa didiskusikan dan dibedah bersama di kantor dan jika perlu adanya pendampingan, maka kita dampungi, baik persoalan litigasi atau non litigasi.
“Dengan adanya banyak kader ansor yang sadar hukum, peran ansor bisa dirasakan di masyarakat, terutama yang berkaiatan dengan pelayanan dan pendampingan hukum, karena banyak masyarakat yang terkendala biaya. LBH Ansor ini murni untuk masyarakat,” pungkasnya.