Sunday, November 16, 2025
NU Kabupaten Cirebon
NEWSLETTER
No Result
View All Result
  • Warta
    • Nasional
    • Daerah
  • Ragam
  • Opini
  • Keislaman
    • Doa dan Dzikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Tasawuf
    • Tafsir
  • Pesantren
  • Tokoh
  • Kisah
  • NU Peduli
  • Kirim Tulisan
NU Kabupaten Cirebon
  • Warta
    • Nasional
    • Daerah
  • Ragam
  • Opini
  • Keislaman
    • Doa dan Dzikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Tasawuf
    • Tafsir
  • Pesantren
  • Tokoh
  • Kisah
  • NU Peduli
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
NU Kabupaten Cirebon
No Result
View All Result

Sudah Witir ketika Tarawih tapi Pengin Salat Sunah lagi? Ini Hukumnya

sofhaladnan by sofhaladnan
11/03/2025
in Fiqih, Warta
0
Home Keislaman Fiqih

NU Cirebon

RELATED POST

Bupati Imron: Santri dan Ulama Adalah Penopang Kemerdekaan dan Masa Depan Indonesia

Kiai Aziz: Santri Harus Warisi Semangat Resolusi Jihad dan Akhlakul Karimah

BULAN Ramadan adalah waktu yang penuh berkah untuk memperbanyak ibadah, termasuk salat sunah. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah “Bolehkah salat sunah setelah melakukan salat witir saat tarawih?”

Menurut ulama, hukumnya boleh dan tidak makruh. Artinya, seseorang yang sudah melakukan salat witir setelah tarawih tetap boleh melaksanakan salat sunah lainnya di malam hari.

Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Majmu’ menjelaskan:

إذا أوتر ثم أراد أن يصلي نافلة أو غيرها في الليل جاز بلا كراهة ولا يعيد الوتر.

“Jika seseorang telah melakukan salat witir, lalu ingin melaksanakan salat sunah lainnya di malam hari, maka itu diperbolehkan tanpa makruh, dan ia tidak perlu mengulang witirnya.”

Baca: Hukum Donor Darah Saat Puasa Ramadan

Sebagian orang beranggapan bahwa salat witir harus menjadi penutup ibadah malam, mengacu pada hadis Nabi Muhammad Saw:

اجعلوا آخر صلاتكم بالليل وترًا

“Jadikanlah salat terakhir kalian di malam hari adalah witir.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Namun, hadis ini bersifat anjuran, bukan larangan. Hadis ini lebih kepada keutamaan bagi mereka yang yakin bisa bangun di sepertiga malam terakhir untuk beribadah. Jika seseorang tidak yakin bisa bangun malam, maka lebih baik witir dilakukan setelah salat ba’diyah Isya’.

Imam An-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim (VI/25) menegaskan:

فيه دليل صريح على أن تأخير الوتر إلى آخر الليل أفضل لمن وثق بالاستيقاظ آخر الليل وأن من لا يثق بذلك فالتقديم له أفضل وهذا هو الصواب.

“Hadis ini menjadi dalil bahwa mengakhirkan witir lebih utama bagi mereka yang yakin bisa bangun di akhir malam. Namun, bagi yang tidak yakin bisa bangun, maka lebih baik melaksanakan witir lebih awal. Inilah pendapat yang benar.”

Berdasarkan pendapat para ulama, seseorang yang sudah melakukan salat witir setelah tarawih tetap diperbolehkan melakukan salat sunah lainnya di malam hari. Hal ini tidak dianggap sebagai pelanggaran atau sesuatu yang makruh.[]

Wallahu A’lam…. 

*Artikel ini merupakan hasil dari program serial Fikih Puasa yang digagas LBM PCNU Kabupaten Cirebon. 

Tags: Fikih PuasaLBMPuasaRamadanRamadan 2025
ShareTweetPin

Related Posts

Bupati Imron: Santri dan Ulama Adalah Penopang Kemerdekaan dan Masa Depan Indonesia
Warta

Bupati Imron: Santri dan Ulama Adalah Penopang Kemerdekaan dan Masa Depan Indonesia

16/11/2025
Kiai Aziz: Santri Harus Warisi Semangat Resolusi Jihad dan Akhlakul Karimah
Warta

Kiai Aziz: Santri Harus Warisi Semangat Resolusi Jihad dan Akhlakul Karimah

16/11/2025
PCNU Kabupaten Cirebon Gelar Puncak Peringatan Hari Santri 2025, Deretan Program Inovatif Diluncurkan
Warta

PCNU Kabupaten Cirebon Gelar Puncak Peringatan Hari Santri 2025, Deretan Program Inovatif Diluncurkan

16/11/2025
Tips Atasi Masalah Sampah ala LPBI PCNU Kabupaten Cirebon
Lembaga

Tips Atasi Masalah Sampah ala LPBI PCNU Kabupaten Cirebon

15/11/2025
Fatayat NU Kabupaten Cirebon Tegaskan Komitmen Pencegahan Sunat Perempuan (P2GP)
Banom

Fatayat NU Kabupaten Cirebon Tegaskan Komitmen Pencegahan Sunat Perempuan (P2GP)

14/11/2025
Meriahkan Hari Santri Nasional 2025, PAC Fatayat NU Kecamatan Weru Selenggarakan Seminar Parenting
Banom

Meriahkan Hari Santri Nasional 2025, PAC Fatayat NU Kecamatan Weru Selenggarakan Seminar Parenting

29/10/2025
Next Post
Hukum Obat Tetes dan Mengorek Telinga saat Puasa

Hukum Obat Tetes dan Mengorek Telinga saat Puasa

Jln. Dewi Sartika No. 9, Sumber

Follow us

RECENT NEWS

  • Bupati Imron: Santri dan Ulama Adalah Penopang Kemerdekaan dan Masa Depan Indonesia
  • Kiai Aziz: Santri Harus Warisi Semangat Resolusi Jihad dan Akhlakul Karimah
  • PCNU Kabupaten Cirebon Gelar Puncak Peringatan Hari Santri 2025, Deretan Program Inovatif Diluncurkan
  • Tips Atasi Masalah Sampah ala LPBI PCNU Kabupaten Cirebon

CATEGORIES

  • Agenda
  • Banom
  • Daerah
  • Doa dan Dzikir
  • Fiqih
  • Hukum
  • Keislaman
  • Khutbah
  • Khutbah Jumat
  • Lembaga
  • MWC
  • Nasihat Ulama
  • Nasional
  • Opini
  • PC NU
  • Pengumuman
  • Pesantren
  • Ragam
  • Sirah
  • Tafsir
  • Tanya-Jawab
  • Tasawuf
  • Tawsiyah
  • Tokoh
  • Uncategorized
  • Warta
  • Agenda
  • Amaliya-NU
  • BANOM NU Kabupaten Cirebon
  • Home
  • Home 1
  • Home 2
  • Home 3
  • Khutbah Jum’at
  • Kirim Tulisan
  • Lembaga NU Kabupaten Cirebon
  • Login
  • MWC NU Kabupaten Cirebon
  • NU TV Cirebon
  • PC NU Kabupaten Cirebon
  • Pesantren
  • Registrasi Garuda Cyber NU
  • Submissions
  • SUSUNAN REDAKSI

© 2023 PC NU Kabupaten Cirebon - Dikelolah Oleh LTN NU Kabupaten Cirebon.

No Result
View All Result
  • Warta
    • Nasional
    • Daerah
  • Ragam
  • Opini
  • Keislaman
    • Doa dan Dzikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Tasawuf
    • Tafsir
  • Pesantren
  • Tokoh
  • Kisah
  • NU Peduli
  • Kirim Tulisan

© 2023 PC NU Kabupaten Cirebon - Dikelolah Oleh LTN NU Kabupaten Cirebon.