Monday, August 18, 2025
NU Kabupaten Cirebon
NEWSLETTER
No Result
View All Result
  • Warta
    • Nasional
    • Daerah
  • Ragam
  • Opini
  • Keislaman
    • Doa dan Dzikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Tasawuf
    • Tafsir
  • Pesantren
  • Tokoh
  • Kisah
  • NU Peduli
  • Kirim Tulisan
NU Kabupaten Cirebon
  • Warta
    • Nasional
    • Daerah
  • Ragam
  • Opini
  • Keislaman
    • Doa dan Dzikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Tasawuf
    • Tafsir
  • Pesantren
  • Tokoh
  • Kisah
  • NU Peduli
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
NU Kabupaten Cirebon
No Result
View All Result

Kiai Abbas Buntet Pesantren Layak Bergelar Pahlawan Nasional

sofhaladnan by sofhaladnan
17/05/2025
in Nasional, Warta
0
Home Warta Nasional

NU Cirebon

RELATED POST

Ketua PP IPPNU, Whasfi Velasufah Ungkap Peran Strategis IPNU dan IPPNU dalam Kaderisasi NU

Ketua IPPNU Jawa Barat: Konfercab IPNU-IPPNU Cirebon Momentum Strategis Konsolidasi Kader

Cirebon: Gelar Pahlawan Nasional untuk KH Abbas Abdul Jamil dari Buntet Pesantren dinilai layak disematkan. Ulama kharismatik asal Cirebon ini memiliki rekam jejak perjuangan yang kuat dalam mempertahankan kemerdekaan dan membangun sistem pendidikan pesantren modern.

Hal tersebut ditegaskan oleh KH Mustahdi Abdullah Abbas saat mewakili keluarga dalam kegiatan istighosah dan seminar pengusulan KH Abbas Abdul Jamil sebagai Pahlawan Nasional. Acara ini berlangsung di Pendopo Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Sabtu, 17 Mei 2025.

“Gelar ini mungkin tidak penting bagi Kiai Abbas secara pribadi. Namun, bagi kita, ini adalah bentuk penghormatan sekaligus ikhtiar merawat spirit perjuangannya agar terus hidup dalam diri generasi Indonesia,” kata Kiai Mustahdi dalam sambutannya.

Ia menjelaskan bahwa Kiai Abbas bukan hanya pejuang di medan perang, tetapi juga pendidik ulung yang mengasuh Pondok Buntet Pesantren dengan semangat pembaruan. Kehadirannya sangat penting dalam dua ranah: kemerdekaan bangsa dan dunia pendidikan Islam.

Baca: Sepekan Pasca Launching, Ratusan Botol Sabun Cuci Piring “Sannoe” Laris Terjual 

Kiai Abbas dikenal sebagai Panglima dalam peristiwa heroik 10 November 1945 di Surabaya. Namun lebih dari itu, ia merupakan pelopor sistem klasikal madrasah yang ia terapkan sejak 1920-an, ketika sistem itu belum diterima luas di lingkungan pesantren.

“Ijtihad-nya dalam pendidikan terbukti membentuk generasi unggul, karena beliau berani mengintegrasikan ilmu agama dan pengetahuan umum dalam sistem madrasah,” ungkapnya.

Tak hanya di pendidikan, kiprah Kiai Abbas juga terlihat dalam bidang keagamaan. Ia mendidik santri-santri khusus yang kelak menjadi tokoh nasional, seperti Prof. KH Ibrahim Hosen yang dikenal sebagai Mujtahid Fatwa di Indonesia, berkat kontribusinya di Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Kiai Abbas juga membina tokoh-tokoh Al-Qur’an seperti KH Tubagus Sholeh Ma’mun dan KH Jawahir Dahlan. Bersama KH Abdul Wahid Hasyim, mereka mendirikan Jam’iyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama.

Dalam struktur jam’iyyah Nahdlatul Ulama sendiri, Kiai Abbas turut aktif dari tingkat cabang hingga pusat, memperkuat posisi ulama dalam gerakan sosial dan kebangsaan.

Karena itu, menurut Kiai Mustahdi, pengusulan Kiai Abbas sebagai Pahlawan Nasional adalah bentuk kelanjutan dari perjuangan beliau. “Kalau dulu beliau memulai perjuangan, maka tugas kita hari ini adalah melanjutkannya,” ujarnya.

Senada, Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Buntet Pesantren, KH Aris Ni’matullah menyampaikan bahwa Kiai Abbas kemungkinan tidak pernah mengharap gelar apapun atas perjuangannya. Tapi, santri dan murid-muridnya memiliki kewajiban moral untuk menempatkannya di posisi terhormat dalam sejarah bangsa.

“Seperti orang tua yang berjuang tanpa berharap imbalan, begitu pula beliau. Maka, ini adalah bentuk penghormatan yang bisa kita berikan,” ujarnya.

Kiai Abbas bahkan rela menempuh perjalanan jauh ke Surabaya untuk ikut Perang 10 November 1945. Meskipun jaraknya melebihi batas diperbolehkannya qashar dalam fiqih, ia tetap berangkat dengan tekad mempertahankan kemerdekaan NKRI.

“Bagi beliau, ini bukan soal kifayah atau sunnah. Ini soal mengusir penjajah demi li i’lai kalimatillah,” tegasnya.

Atas dasar itu, pengusulan sebagai Pahlawan Nasional bukan hanya penting, tapi mendesak sebagai pengakuan atas kontribusinya.

“Ini ikhtiar mulia dari umat untuk menjadikan beliau teladan dalam perjuangan dan kebangsaan,” tambahnya.

Sementara itu, Anggota Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD), Mohammad Fathi Royyani menyebutkan bahwa secara administratif, syarat pengusulan Kiai Abbas sebagai Pahlawan Nasional sudah terpenuhi. Nama beliau pun telah diabadikan di berbagai tempat, mulai dari masjid, mushala, perpustakaan, hingga asrama haji.

“Data-data terbaru termasuk arsip Belanda dan pemberitaan New York Times berhasil kami kumpulkan untuk memperkuat dokumen pengusulan,” ujar Peneliti BRIN itu.

Prof. KH Asep Saifuddin Chalim juga menyampaikan dalam mauizag hasanah-nya bahwa pengusulan Kiai Abbas sangat kuat dari sisi dokumentasi.

“Dari semua tokoh yang pernah diusulkan, dokumen untuk Kiai Abbas adalah yang paling lengkap,” tandasnya.[]

Ikuti saluran WhatsApp NU Cirebon untuk mendapatkan update artikel menarik lainnya.

Tags: Buntet PesantrenKH AbbasPahlawan Nasional
ShareTweetPin

Related Posts

Ketua PP IPPNU, Whasfi Velasufah Ungkap Peran Strategis IPNU dan IPPNU dalam Kaderisasi NU
Banom

Ketua PP IPPNU, Whasfi Velasufah Ungkap Peran Strategis IPNU dan IPPNU dalam Kaderisasi NU

09/08/2025
Ketua IPPNU Jawa Barat: Konfercab IPNU-IPPNU Cirebon Momentum Strategis Konsolidasi Kader
Banom

Ketua IPPNU Jawa Barat: Konfercab IPNU-IPPNU Cirebon Momentum Strategis Konsolidasi Kader

09/08/2025
LPBI NU Kabupaten Cirebon Luncurkan Program Green House dan Bagikan 3.500 Bibit Cabai
Daerah

LPBI NU Kabupaten Cirebon Luncurkan Program Green House dan Bagikan 3.500 Bibit Cabai

08/08/2025
Sosialisasikan Program TIP4K, Langkah PWNU Jabar Sejahterakan Petani
Daerah

Sosialisasikan Program TIP4K, Langkah PWNU Jabar Sejahterakan Petani

08/08/2025
PCNU Kabupaten Cirebon Dorong Ketahanan Pangan Lewat Program T1P4K
Daerah

PCNU Kabupaten Cirebon Dorong Ketahanan Pangan Lewat Program T1P4K

08/08/2025
Ust. Ahmad Yani: Gedung Sekretariat Baru Harus Jadi Simbol Kebangkitan Gerakan NU di Akar Rumput
Banom

Ust. Ahmad Yani: Gedung Sekretariat Baru Harus Jadi Simbol Kebangkitan Gerakan NU di Akar Rumput

02/08/2025
Next Post
Ketua PWNU Jabar Tegaskan Kiai Abbas Buntet Pesantren Layak Menyandang Gelar Pahlawan Nasional

Ketua PWNU Jabar Tegaskan Kiai Abbas Buntet Pesantren Layak Menyandang Gelar Pahlawan Nasional

Jln. Dewi Sartika No. 9, Sumber

Follow us

RECENT NEWS

  • Ketua PP IPPNU, Whasfi Velasufah Ungkap Peran Strategis IPNU dan IPPNU dalam Kaderisasi NU
  • Ketua IPPNU Jawa Barat: Konfercab IPNU-IPPNU Cirebon Momentum Strategis Konsolidasi Kader
  • LPBI NU Kabupaten Cirebon Luncurkan Program Green House dan Bagikan 3.500 Bibit Cabai
  • Sosialisasikan Program TIP4K, Langkah PWNU Jabar Sejahterakan Petani

CATEGORIES

  • Agenda
  • Banom
  • Daerah
  • Doa dan Dzikir
  • Fiqih
  • Hukum
  • Keislaman
  • Khutbah
  • Khutbah Jumat
  • Lembaga
  • MWC
  • Nasihat Ulama
  • Nasional
  • Opini
  • PC NU
  • Pengumuman
  • Pesantren
  • Ragam
  • Sirah
  • Tafsir
  • Tanya-Jawab
  • Tasawuf
  • Tawsiyah
  • Tokoh
  • Uncategorized
  • Warta
  • Agenda
  • Amaliya-NU
  • BANOM NU Kabupaten Cirebon
  • Home
  • Home 1
  • Home 2
  • Home 3
  • Khutbah Jum’at
  • Kirim Tulisan
  • Lembaga NU Kabupaten Cirebon
  • Login
  • MWC NU Kabupaten Cirebon
  • NU TV Cirebon
  • PC NU Kabupaten Cirebon
  • Pesantren
  • Registrasi Garuda Cyber NU
  • Submissions
  • SUSUNAN REDAKSI

© 2023 PC NU Kabupaten Cirebon - Dikelolah Oleh LTN NU Kabupaten Cirebon.

No Result
View All Result
  • Warta
    • Nasional
    • Daerah
  • Ragam
  • Opini
  • Keislaman
    • Doa dan Dzikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Tasawuf
    • Tafsir
  • Pesantren
  • Tokoh
  • Kisah
  • NU Peduli
  • Kirim Tulisan

© 2023 PC NU Kabupaten Cirebon - Dikelolah Oleh LTN NU Kabupaten Cirebon.