NU Cirebon
MUDIK merupakan tradisi tahunan yang dilakukan masyarakat Indonesia jelang datangnya lebaran. Ada beberapa tips agar mudiknya seorang Muslim bukan saja lancar, tetapi juga berpahala.
Berikut beberapa tips dari Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur agar mudik tetap mendapat pahala yang dikutip dari NU Online pada Minggu, 31 Maret 2024.
1. Niat Silaturahim
Pemudik harus meniatkan perjalanan mudiknya sebagai ajang untuk silaturahim. Menurut Gus Fahrur, hal itu sangat berfaedah dan bernilai pahala.
“Apalagi untuk mengunjungi orang tua yang termasuk kategori birrul walidain. Besar pahalanya dan mendatangkan banyak keberkahan hidup dunia akhirat,” kata Gus Fahrur.
Baca Juga: Cara Memahami ‘Tidurnya Orang Berpuasa itu Pahala’ ala Gus Baha
2. Salat Sunah Safar
Gus Fahrur juga menyampaikan, agar perjalanan mudiknya berpahala, para pemudik dianjurkan untuk melaksanakan salat sunah safar terlebih dahulu sebelum melangsungkan perjalanan ke kampung halaman.
“(Perjalanan mudik) hendaknya dimulai (dengan) salat sunah safar, lalu berdoa mohon keselamatan dan keamanan dalam perjalanan,” ucap Gus Fahrur.
Berikut adalah niat dan doa salat safar:
أُصَلِّي سُنَّةَ السَّفَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushalliî sunnatas safari rak’ataini lillâhi ta’âla
“Saya niat salat sunah perjalanan dua rakaat karena Allah ta’âla.”
Doa sesudah salat safar
اَللهم بِكَ أَسْتَعِيْنُ، وَعَلَيْكَ أَتَوَكَّلُ ، اَللهم ذَلِّلْ لِي صُعُوْبَةَ أَمْرِيْ ، وَسَهِّلْ عَلَيَّ مَشَقَّةَ سَفَرِيْ، وَارْزُقْنِيْ مِنَ الْخَيْرِ أَكْثَرَ مِمَّا أَطْلُبُ، وَاصْرِفْ عَنِّي كُلَّ شَرٍّ، رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ، وَيَسِّرْ لِيْ أَمْرِيْ، اللهم إِنِّي أَسْتَحْفِظُكَ وَأَسْتَوْدِعُكَ نَفْسِيْ وَدِيْنِيْ وَأَهْلِي وَأَقَارِبِي وَكُلَّ مَا أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَيْهِمْ بِهِ مِنْ آَخِرَةٍ وَدُنْيًا، فَاحْفَظْنَا أَجْمَعِيْنَ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ يَا كَرِيْمُ
“Ya Allah, hanya kepada-Mu aku meminta tolong, hanya kepada-Mu aku berpasrah. Tuhanku, tundukkanlah bagiku segala kesulitan urusanku, mudahkan untukku hambatan perjalananku, anugerahkanlah aku sebagian dari dari kebaikan melebihi apa yang kuminta, palingkan diriku dari segala kejahatan. Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkan urusanku. Ya Allah, aku meminta penjagaan dan menitipkan diriku, agamaku, keluargaku, kerabatku, dan semua yang telah Kauberikan kepadaku, baik kebaikan ukhrawi maupun duniawi. Lindungilah kami dari segala kejahatan, wahai Dzat Yang Maha Pemurah.”
3. Perbanyak Amal Shaleh
Di samping salat sunah safar, saat di perjalanan, Gus Fahrur menyarankan agar seorang pemudik hendaknya berusaha memperbanyak amal saleh. Salah satunya adalah dengan menolong orang yang membutuhkan. Entah ketika berhenti di lampu merah atau lainnya.
4. Salat dan Berdzikir
Sepanjang perjalanan, Gur Fahrur juga mengajak agar para pemudik tidak meninggalkan salat dan mengisi perjalanan mudiknya dengan memperbanyak zikir kepada Allah.
“Jangan meninggalkan salat. (sepanjang perjalanan) sambil berzikir kepada Allah juga mendapat pahala,” ungkapnya.
5. Salat Sunah Safar di Daerah Tujuan
Sesampainya di daerah tujuan, Gus Fahrur kembali mengingatkan agar pemudik kembali melaksanakan salat sunah safar di masjid sebelum masuk ke rumah. Ia kemudian mengutip sebuah hadis tentang salat sunah safar di daerah tujuan usai melakukan perjalanan.
قَالَ كَعْبُ بْنُ مَالِكٍ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِذَا قَدِمَ مِنْ سَفَرٍ بَدَأَ بِالْمَسْجِدِ فَصَلَّى فِيهِ»
“Kaab bin Malik radhiyallahu ’anhu berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: ‘Apabila tiba dari safar, beliau awali dengan datang ke masjid, lalu shalat di dalamnya.” (HR Bukhari dan Muslim).
6. Berbagi
Kebaikan lain yang dianjurkan Gus Fahrur untuk dilakukan selama mudik adalah berbagi setibanya di kampung halaman.
“Jangan lupa berbagi bagi yang mampu. Semuanya itu mendapatkan pahala dan kebaikan,” pungkas Gus Fahrur.[] (Ega)