Wednesday, May 14, 2025
NU Kabupaten Cirebon
NEWSLETTER
No Result
View All Result
  • Warta
    • Nasional
    • Daerah
  • Ragam
  • Opini
  • Keislaman
    • Doa dan Dzikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Tasawuf
    • Tafsir
  • Pesantren
  • Tokoh
  • Kisah
  • NU Peduli
  • Kirim Tulisan
NU Kabupaten Cirebon
  • Warta
    • Nasional
    • Daerah
  • Ragam
  • Opini
  • Keislaman
    • Doa dan Dzikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Tasawuf
    • Tafsir
  • Pesantren
  • Tokoh
  • Kisah
  • NU Peduli
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
NU Kabupaten Cirebon
No Result
View All Result

Strategi Menulis Bagi Generasi Milenial

ayub by ayub
20/12/2019
in Opini
0
Home Opini

Oleh: Kustano *)

RELATED POST

Masihkah Berharap Sekolah Gratis?

Ta’lim Muta’allim dan Sila Kedua, Komposisi Jitu untuk Cetak Pelajar yang Beradab

Generasi muda haruslah menjadi generasi yang sesuai dengan harapan. Gelar yang disematkan sebagai agent of change menuntut generasi muda untuk banyak melakukan perubahan guna memberikan kontribusi berarti bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Tentu, kepekaan generasi muda terhadap fenomena yang terjadi dewasa ini sangatlah diperlukan sebagai modal untuk menjalankan tugasnya tersebut. Salah satu persoalan yang hari ini menjadi parasit di kalangan generasi muda (akademisi) khususnya mahasiswa adalah menurunnya budaya menulis.

Hilangnya Budaya Menulis

Penyebab utama dari hilangnya budaya menulis diantaranya adalah rendahnya minat membaca di kalangan pelajar. Salah satu penelitian (Rezki Lusanti: 2013) mengatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara minat baca dengan kemampuan menulis.

Kedua, rendahnya kemampuan menulis di kalangan pelajar. Prof. Budi Darma (Guru Besar Emiritus Unesa) mengemukakan tiga hal yang menyebabkan seseorang tidak bisa menulis. Diantaranya, kurangnya kemampuan berpikir kritis, kurangnya kemampuan mengorganisasi pikiran, dan kurangnya kemampuan menggunakan bahasa.

Ketiga, model pembelajaran yang tidak menunjang tertanamnya budaya menulis. Padahal, dalam penelitian (Hardiyanti: ….) bahwa penggunaan model pembelajaran lebih berpengaruh terhadap kemampuan menulis daripada minat baca siswa.

Keempat, maraknya budaya copas (copy paste ) atau flagiatisme. Penyalahgunaan kelebihan internet dalam pemenuhan literasi, menandakan malasnya generasi muda untuk berpikir atau menulis.

Beberapa alasan lain yang menjadi penyebab hilangnya budaya menulis dikalangan pelajar, khususnya mahasiswa (Mukhaer Pakkana: 2014). Pertama, karena adanya sosial media. Penggunaan sosial media yang tidak optimal membuat mahasiswa  menjadi malas karena mereka lebih senang  menuangkan pemikirannya melalui status (facebook, twitter, bbm, dll). Penulisan yang disingkat-singkat dan struktur bahasa yang tidak benar ini menjadikan remaja tidak dapat dengan utuh menuangkan pemikirannya.

Kedua, lebih tertariknya mahasiswa terhadap budaya ngomong. Padahal, budaya ngomong ini jika sudah dilepas dari mulut, maka sudah menjadi milik publik dan sudah tidak bisa untuk diralat. Sedangkan, budaya menulis sebelum kita publish masih bisa kita perbaiki terlebih dahulu agar menjadi sebuah tulisan yang menarik dan bermanfaat.

Strategi Menumbuhkan

Dalam membangkitkan budaya menulis hal perlu kita lakukan, dintaranya, pertama, mempopulerkan gerakan membaca. Menurut Mukhaer Pakkana (2014) bahwa menumbukan semangat untuk menulis yang terpenting adalah membaca buku. Kemudian, sering membaca tulisan-tulisan pelajar atau mahasiswa lain karena dengan begitu pasti akan tergugah untuk membuat tulisan juga. Cara lain, bisa dengan membaca biografi penulis terkenal agar tumbuh semangat untuk terus menulis.

Kedua, menyelenggarakan pelatihan menulis. Selain menambahkan semangat untuk belajar menulis, kegiatan ini penting dilakukan sebab literatur-literatur berkenaan dengan menulis harus pula dipahami agar terbangunnya paradigma bahwa menulis itu mudah dan menyenangkan. Selain itu, melalui pelatihan ini peserta diarahkan untuk praktik dari setiap materi yang diberikan dalam pelatihan sebagai bentuk follow up. Tujuan lain dari kegiatan ini adalah semata-mata agar potensi menulis terus tergali.

Ketiga, membuat kegiatan dengan mendatangkan penulis terkenal untuk melakukan testimoni. Kegiatan semacam ini bisa membuat para pemula termotivasi untuk terus menulis. Atau bisa juga pengemasannya dalam bentuk kegiatan kunjungan ke beberapa penulis terkenal.

Keempat, membuat komunitas menulis. Jika ingin bisa menulis maka tentu lingkungan para penulislah yang harus menjadi labuhan. Selanjutnya, lingkungan tersebut merupakan wadah belajar bagi para pemula.

Kelima, membuat media (cetak maupun online) dan mengisi mading-mading sekolah atau kampus. Dalam rangka menghidupkan budaya menulis, ketersediaan fasilitas menjadi sangat diperlukan guna mempublikasi setiap karya yang dihasilkan para pemula. Sejalan dengan ini, Mukhaer Pakkana (2014) mengatakan bahwa banyak yang bisa dilakukan untuk mengembangkan potensi menulis. Selain menulis di dunia digital seperti ngeblog, juga bisa menulis untuk mading yang tersedia ataupun dengan  mengirim tulisan ke surat-surat kabar.

Dengan demikan, menulis tidak hanya dijadikan hobi akan tetapi menjadi sebuah karya yang mendulang rezeki bagi sang penulis.

Keenam, membumikan gerakan optimalisasi Sosial Media (sosmed). Realitasnya, pelajar atau mahasiswa lebih pede jika menulis status di facebook, twitter, dan sosmed lainnya. Sebetulnya, bagi para pemula hadirnya sosmed bisa membantu dan menjadi media baru dalam mengembangkan potensi menulis, selain blog. Penggunaannya bisa untuk semua jenis tulisan dan tentunya dalam hitungan detik semua orang yang kenal maupun tidak dikenal bisa membaca karya yang dipublikasi tersebut.

Ketujuh, membuat lomba menulis. Kegiatan ini sebagai bentuk apresiasi kepada mereka yang memiliki minat menulis yang tinggi atau para pemula. Lebih lanjut lagi, kegiatan ini dalam rangka meningkatkan kualitas tulisan.

Kedepalan, memberikan pemahaman tentang manfaat menulis. Langkah ini perlu dilakukan karena selama ini kegiatan menulis dianggap sebagai aktifitas yang melelahkan. Padahal, selain bisa digunakan sebagai profesi yang menjanjikan, menulis merupakan kegiatan yang mampu meningkatkan kecerdasan seperti yang dikatakan oleh para ahli bidang kesehatan.

 

*) Penulis adalah alumni Kelas Menulis Lentera Muda Indonesia

Tags: gerakan literasiKelas Menulis
ShareTweetPin

Related Posts

Masihkah Berharap Sekolah Gratis?
Opini

Masihkah Berharap Sekolah Gratis?

05/10/2023
Ta’lim Muta’allim dan Sila Kedua, Komposisi Jitu untuk Cetak Pelajar yang Beradab
Opini

Ta’lim Muta’allim dan Sila Kedua, Komposisi Jitu untuk Cetak Pelajar yang Beradab

11/04/2023
Kenali Dirimu Sebelum Mengenal Orang Lain
Opini

Kenali Dirimu Sebelum Mengenal Orang Lain

11/04/2023
Refleksi Satu Abad NU Berdasarkan Interpretasi Surat At-Taubah Ayat 122
Opini

Refleksi Satu Abad NU Berdasarkan Interpretasi Surat At-Taubah Ayat 122

11/02/2023
Islam Kaffah: Islam Penuh Rahmah
Opini

Islam Kaffah: Islam Penuh Rahmah

11/12/2022
Manajemen Hidup Umur 40 Tahun
Opini

Manajemen Hidup Umur 40 Tahun

14/04/2023
Next Post
Bina Prestasi Atlet Pencak Silat, Pagar Nusa Cirebon Gelar Kejuaraan Se-Jawa Barat

Bina Prestasi Atlet Pencak Silat, Pagar Nusa Cirebon Gelar Kejuaraan Se-Jawa Barat

Jln. Dewi Sartika No. 9, Sumber

Follow us

RECENT NEWS

  • Sepekan Pasca Launching, Ratusan Botol Sabun Cuci Piring “Sannoe” Laris Terjual
  • 1.750 Siswa SD Negeri di se-Kabupaten Cirebon Diwisuda Tahfizh, Bukti Sukses Integrasi Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an
  • PAC Ansor Kaliwedi Bagikan Al-Qur’an Gratis, Dukung Budaya Literasi dan Nilai Keagamaan
  • Wakili Pengurus MHQN Cirebon, Hj. Qurrotul Aeni Tekankan 3 Hal bagi Penghafal Quran

CATEGORIES

  • Agenda
  • Banom
  • Daerah
  • Doa dan Dzikir
  • Fiqih
  • Hukum
  • Keislaman
  • Khutbah
  • Khutbah Jumat
  • Lembaga
  • MWC
  • Nasihat Ulama
  • Nasional
  • Opini
  • PC NU
  • Pengumuman
  • Pesantren
  • Ragam
  • Sirah
  • Tafsir
  • Tanya-Jawab
  • Tasawuf
  • Tawsiyah
  • Tokoh
  • Uncategorized
  • Warta
  • Agenda
  • Amaliya-NU
  • BANOM NU Kabupaten Cirebon
  • Home
  • Home 1
  • Home 2
  • Home 3
  • Khutbah Jum’at
  • Kirim Tulisan
  • Lembaga NU Kabupaten Cirebon
  • Login
  • MWC NU Kabupaten Cirebon
  • NU TV Cirebon
  • PC NU Kabupaten Cirebon
  • Pesantren
  • Registrasi Garuda Cyber NU
  • Submissions
  • SUSUNAN REDAKSI

© 2023 PC NU Kabupaten Cirebon - Dikelolah Oleh LTN NU Kabupaten Cirebon.

No Result
View All Result
  • Warta
    • Nasional
    • Daerah
  • Ragam
  • Opini
  • Keislaman
    • Doa dan Dzikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Tasawuf
    • Tafsir
  • Pesantren
  • Tokoh
  • Kisah
  • NU Peduli
  • Kirim Tulisan

© 2023 PC NU Kabupaten Cirebon - Dikelolah Oleh LTN NU Kabupaten Cirebon.