Tuesday, July 1, 2025
NU Kabupaten Cirebon
NEWSLETTER
No Result
View All Result
  • Warta
    • Nasional
    • Daerah
  • Ragam
  • Opini
  • Keislaman
    • Doa dan Dzikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Tasawuf
    • Tafsir
  • Pesantren
  • Tokoh
  • Kisah
  • NU Peduli
  • Kirim Tulisan
NU Kabupaten Cirebon
  • Warta
    • Nasional
    • Daerah
  • Ragam
  • Opini
  • Keislaman
    • Doa dan Dzikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Tasawuf
    • Tafsir
  • Pesantren
  • Tokoh
  • Kisah
  • NU Peduli
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
NU Kabupaten Cirebon
No Result
View All Result

Ragam Hukum Muntah saat Puasa

sofhaladnan by sofhaladnan
18/03/2025
in Fiqih, Warta
0
Home Keislaman Fiqih

NU Cirebon

RELATED POST

Ansor Kabupaten Cirebon Gelar Rapat Perdana: Bangun Komitmen dan Budaya Tertib Administrasi

Gelar Madrasah Jurnalensa, Langkah LTNU PCNU Cirebon Cetak Jurnalis Andal

MUNTAH saat berpuasa sering menjadi pertanyaan umat Islam, terutama terkait apakah hal tersebut membatalkan puasa atau tidak. Dalam fikih, muntah dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu muntah yang tidak disengaja dan muntah yang disengaja. Masing-masing memiliki hukum yang berbeda dalam menentukan sah atau batalnya puasa seseorang.

Jika seseorang muntah karena tidak mampu menahan mual atau secara alami tubuh mengeluarkan isi perut tanpa disengaja, maka puasanya tetap sah dan tidak perlu mengqadha.

Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud:

مَنْ ذَرعَه الْقَيءُ وَهو صائمٌ، فَليسَ عَليهِ قَضاءٌ، وَمَن استَقاءَ فَليقْضِ

“Barang siapa terdorong untuk muntah dan dia berpuasa, maka tidak ada kewajiban qadha baginya. Dan barang siapa sengaja untuk muntah maka wajib baginya untuk qadha.” (HR. Abu Dawud).

Hadis ini menegaskan bahwa muntah yang terjadi tanpa kesengajaan tidak membatalkan puasa. Misalnya, seseorang mengalami mabuk perjalanan, mual karena sakit, atau mencium bau tak sedap yang memicu muntah secara spontan.

Sebaliknya, muntah yang disengaja—seperti dengan memasukkan jari ke tenggorokan atau menggunakan obat untuk memancing muntah—dapat membatalkan puasa. Bahkan, jika dokter menyarankan muntah sebagai bagian dari pengobatan, puasanya tetap dianggap batal dan harus diganti (qadha).

Dalam kitab Hasyiyah karya Syaikh Mahfudh Termas, disebutkan:

لَوْ احْتاجَ المَريضُ إلى التَّقيُّؤِ لِأجْل التَّداوي بقَولِ طَبيبٍ أفْطرَ. أي: وَعَليهِ القَضاءُ.

“Jika seseorang yang sakit butuh untuk muntah untuk pengobatan sesuai saran dokter, maka puasanya batal.”
Dari keterangan ini, jelas bahwa tindakan muntah yang disengaja, baik karena alasan medis maupun lainnya, tetap membatalkan puasa.

Jika seseorang muntah, lalu tanpa sengaja sebagian muntahan kembali tertelan, puasanya tidak batal karena tidak disengaja. Namun, jika seseorang dengan sengaja menelan kembali muntahannya, maka puasanya batal.[]

Wallahu A’lam…. 

*Artikel ini merupakan hasil dari program serial Fikih Puasa yang digagas LBM PCNU Kabupaten Cirebon. 

Ikuti saluran WhatsApp NU Cirebon untuk mendapatkan update artikel menarik lainnya.

Tags: Fikih PuasaLBMPuasaRamadanRamadan 2025
ShareTweetPin

Related Posts

Ansor Kabupaten Cirebon Gelar Rapat Perdana: Bangun Komitmen dan Budaya Tertib Administrasi
Banom

Ansor Kabupaten Cirebon Gelar Rapat Perdana: Bangun Komitmen dan Budaya Tertib Administrasi

24/06/2025
Gelar Madrasah Jurnalensa, Langkah LTNU PCNU Cirebon Cetak Jurnalis Andal
Daerah

Gelar Madrasah Jurnalensa, Langkah LTNU PCNU Cirebon Cetak Jurnalis Andal

24/06/2025
Ketua LTN PCNU Kabupaten Cirebon Dorong Lahirnya Jurnalis Berhati Santri
Lembaga

Ketua LTN PCNU Kabupaten Cirebon Dorong Lahirnya Jurnalis Berhati Santri

23/06/2025
LPBI NU Kabupaten Cirebon Terjun Bantu Penanganan Bencana Longsor Gunung Kuda
Lembaga

LPBI NU Kabupaten Cirebon Terjun Bantu Penanganan Bencana Longsor Gunung Kuda

03/06/2025
LPBH NU Cirebon Bersama Mahasiswa UIN Siber Syekh Nurjati Adakan Penyuluhan Hukum untuk Warga Suranenggala
Daerah

LPBH NU Cirebon Bersama Mahasiswa UIN Siber Syekh Nurjati Adakan Penyuluhan Hukum untuk Warga Suranenggala

26/05/2025
Gelar Madrasah Du’at Angkatan III, LD PWNU Jabar Bekali Peserta Wawasan dan Keterampilan Dakwah
Daerah

Gelar Madrasah Du’at Angkatan III, LD PWNU Jabar Bekali Peserta Wawasan dan Keterampilan Dakwah

25/05/2025
Next Post
Hukum USG Transvaginal saat Berpuasa, Apakah Membatalkan? 

Hukum USG Transvaginal saat Berpuasa, Apakah Membatalkan? 

Jln. Dewi Sartika No. 9, Sumber

Follow us

RECENT NEWS

  • Ansor Kabupaten Cirebon Gelar Rapat Perdana: Bangun Komitmen dan Budaya Tertib Administrasi
  • Gelar Madrasah Jurnalensa, Langkah LTNU PCNU Cirebon Cetak Jurnalis Andal
  • Ketua LTN PCNU Kabupaten Cirebon Dorong Lahirnya Jurnalis Berhati Santri
  • Tafsir Surat At-Taubah ayat 122, Kewajiban Menuntut Ilmu

CATEGORIES

  • Agenda
  • Banom
  • Daerah
  • Doa dan Dzikir
  • Fiqih
  • Hukum
  • Keislaman
  • Khutbah
  • Khutbah Jumat
  • Lembaga
  • MWC
  • Nasihat Ulama
  • Nasional
  • Opini
  • PC NU
  • Pengumuman
  • Pesantren
  • Ragam
  • Sirah
  • Tafsir
  • Tanya-Jawab
  • Tasawuf
  • Tawsiyah
  • Tokoh
  • Uncategorized
  • Warta
  • Agenda
  • Amaliya-NU
  • BANOM NU Kabupaten Cirebon
  • Home
  • Home 1
  • Home 2
  • Home 3
  • Khutbah Jum’at
  • Kirim Tulisan
  • Lembaga NU Kabupaten Cirebon
  • Login
  • MWC NU Kabupaten Cirebon
  • NU TV Cirebon
  • PC NU Kabupaten Cirebon
  • Pesantren
  • Registrasi Garuda Cyber NU
  • Submissions
  • SUSUNAN REDAKSI

© 2023 PC NU Kabupaten Cirebon - Dikelolah Oleh LTN NU Kabupaten Cirebon.

No Result
View All Result
  • Warta
    • Nasional
    • Daerah
  • Ragam
  • Opini
  • Keislaman
    • Doa dan Dzikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Tasawuf
    • Tafsir
  • Pesantren
  • Tokoh
  • Kisah
  • NU Peduli
  • Kirim Tulisan

© 2023 PC NU Kabupaten Cirebon - Dikelolah Oleh LTN NU Kabupaten Cirebon.